Gimana kabarnya?
Kondisi sekarang ini ternyata masih menganjurkan kita untuk #dirumahaja dan pastinya kita work from home (WFH) juga walaupun masih ada banyak pejuang dan pekerja yang masih bekerja di luar sana di tengah Ramadhan ini dan kondisi pandemic Corona. Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan Allah selalu jaga dimanapun kita berada.
Saya mulai terpikirkan untuk menulis lagi karena banyak hal yang sudah terjadi di tahun ini dan sepertinya sayang saja untuk dijadikan peristiwa yang sekedar angin lalu padahal kejadian seperti ini bisa menjadi hal yang bisa kita petik pelajarannya. Dan saya mulai teringat, mengapa ketika ada sesuatu yang menarik dan memorable tidak dicoba untuk diposting saja.
Terkadang kita sering lupa terhadap detail suatu peristiwa setelah mengalaminya. Saya pun merasa begitu. Nanti beberapa bulan lagi, saya jamin deh pasti saya lupa. Hehehehe
Berkunjung ke Kantor Setelah 2 Bulan WFH
Dan sekedar ingin cerita, sejak adanya pandemic Corona ini, saya bekerja secara WFH dan baru kemarin diminta ke kantor untuk memeriksa dokumen. Ketika bos meminta untuk ke kantor kemarin, saya seperti "Omoo..naik apa ini ke kantor, ngeri banget kalo naik umum" (secara saya biasanya ke kantor naik kereta dan busway. Okey, setelah ngobrol dengan ortu, saya memutuskan untuk motoran saja. ehehe, udah seperti pembalap pas otw ke kantor deh karena jalanan tidak cukup padat.
Perjalanan ke kantor ditempuh hanya 50 menit dengan menggunakan motor, dan saya udah was-was saja kalau parkiran ditutup, ternyata saat saya melihat gerbang masuk parkiran, gedungnya dibuka. Wah, ternyata lumayan juga jumlah motor yang ada di dalam.
Ada yang berbeda ketika saya memasuki gedung, memang sih sejak pandemi corona ini, setiap orang yang memasuki gedung akan diukur suhunya, namun kemarin saya diminta juga untuk menulis buku tamu dengan menuliskan detail nama, dari unit mana dan lantai berapa. Padahal jelas-jelas saya membawa kartu akses gedung untuk masuk. Okey mungkin untuk pendataan harian di front desk.
Setelah saya menge-tap pintu masuk, saya tap lantai tujuan saya, dan sudah ada Mas OB di lift. Lift di gedung ini sudah ditandai dengan arah panah untuk physical distancing (saya kaget juga sih, terakhir saya lihat panah seperti ini di antrian kasir ketika belanja di supermarket). Mas OB ini bekerja di Lantai 32 dan saya tanya saja seperti apa sistem kerja di tengah pandemi ini. Mas OB bilang katanya sistem kerja OB menjadi 5 jam per hari dengan sistem shifting. Lalu, absen tetap dijalankan dengan seperti biasa, dan jadinya dalam 1 hari berlaku 5x shifting dari yang awalnya normal itu hanya 3 shift.
Saya memberi semangat kepada Mas OB dan akhirnya saya tiba di lantai tujuan saya. Kondisi sepi dan di unit saya cuma saya dan teman saya yang masuk. Saya segera mengerjakan dokumen-dokumen yang ada sambil mendengarkan lagu yang kami putar dari tayangan youtube streaming di ruangan kami. Sontak saya kaget mendengar ada suara langkah, ternyata ada yang rutin memantau di ruangan per lantai. Saya lihat Mas ini memeriksa ada atau tidak staf disitu. Sepertinya memang sistem pemeriksaan di gedung ini diperketat untuk tahu siapa yang masuk dan keluar gedung yaa.
Di sisi lain, melihat ada patroli rutin di kantor saya seperti ini, saya jadi mengerti pasti berat bagi teman-teman yang masih bekerja di tengah pandemi ini.
Saya dalam hati bersyukur karena saya bekerja secara WFH selama pandemi ini dan masih bisa bekerja secara remote untuk menyelesaikan pekerjaan. Alhamdulillah, fasilitas dari kantor sudah mendukung untuk digital flexible work arrangement.
Semoga kondisinya akan semakin membaik, tetap social distancing, jaga kesehatan ya semuanya!!
Semoga teman-teman semua dilancarkan pekerjaannya, selalu sehat dan lancar beribadah di bulan puasa ini.
Terkadang kita sering lupa terhadap detail suatu peristiwa setelah mengalaminya. Saya pun merasa begitu. Nanti beberapa bulan lagi, saya jamin deh pasti saya lupa. Hehehehe
Berkunjung ke Kantor Setelah 2 Bulan WFH
Dan sekedar ingin cerita, sejak adanya pandemic Corona ini, saya bekerja secara WFH dan baru kemarin diminta ke kantor untuk memeriksa dokumen. Ketika bos meminta untuk ke kantor kemarin, saya seperti "Omoo..naik apa ini ke kantor, ngeri banget kalo naik umum" (secara saya biasanya ke kantor naik kereta dan busway. Okey, setelah ngobrol dengan ortu, saya memutuskan untuk motoran saja. ehehe, udah seperti pembalap pas otw ke kantor deh karena jalanan tidak cukup padat.
Perjalanan ke kantor ditempuh hanya 50 menit dengan menggunakan motor, dan saya udah was-was saja kalau parkiran ditutup, ternyata saat saya melihat gerbang masuk parkiran, gedungnya dibuka. Wah, ternyata lumayan juga jumlah motor yang ada di dalam.
Ada yang berbeda ketika saya memasuki gedung, memang sih sejak pandemi corona ini, setiap orang yang memasuki gedung akan diukur suhunya, namun kemarin saya diminta juga untuk menulis buku tamu dengan menuliskan detail nama, dari unit mana dan lantai berapa. Padahal jelas-jelas saya membawa kartu akses gedung untuk masuk. Okey mungkin untuk pendataan harian di front desk.
Setelah saya menge-tap pintu masuk, saya tap lantai tujuan saya, dan sudah ada Mas OB di lift. Lift di gedung ini sudah ditandai dengan arah panah untuk physical distancing (saya kaget juga sih, terakhir saya lihat panah seperti ini di antrian kasir ketika belanja di supermarket). Mas OB ini bekerja di Lantai 32 dan saya tanya saja seperti apa sistem kerja di tengah pandemi ini. Mas OB bilang katanya sistem kerja OB menjadi 5 jam per hari dengan sistem shifting. Lalu, absen tetap dijalankan dengan seperti biasa, dan jadinya dalam 1 hari berlaku 5x shifting dari yang awalnya normal itu hanya 3 shift.
Saya memberi semangat kepada Mas OB dan akhirnya saya tiba di lantai tujuan saya. Kondisi sepi dan di unit saya cuma saya dan teman saya yang masuk. Saya segera mengerjakan dokumen-dokumen yang ada sambil mendengarkan lagu yang kami putar dari tayangan youtube streaming di ruangan kami. Sontak saya kaget mendengar ada suara langkah, ternyata ada yang rutin memantau di ruangan per lantai. Saya lihat Mas ini memeriksa ada atau tidak staf disitu. Sepertinya memang sistem pemeriksaan di gedung ini diperketat untuk tahu siapa yang masuk dan keluar gedung yaa.
Di sisi lain, melihat ada patroli rutin di kantor saya seperti ini, saya jadi mengerti pasti berat bagi teman-teman yang masih bekerja di tengah pandemi ini.
Saya dalam hati bersyukur karena saya bekerja secara WFH selama pandemi ini dan masih bisa bekerja secara remote untuk menyelesaikan pekerjaan. Alhamdulillah, fasilitas dari kantor sudah mendukung untuk digital flexible work arrangement.
Semoga kondisinya akan semakin membaik, tetap social distancing, jaga kesehatan ya semuanya!!
Semoga teman-teman semua dilancarkan pekerjaannya, selalu sehat dan lancar beribadah di bulan puasa ini.
Anyway, itu salam pembuka dari saya. Selamat berpuasa bagi good readers yang menjalankan dan stay positive, bersemangat. Pagi Pagi Pagi!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar